Briptu Bayu P, memimpin sebuah misi yang tak kalah pentingnya dari tugasnya di Mako Polsek Kalapanunggal. Tidak bersenjata, tapi dengan hati yang penuh keteguhan, ia memimpin sekelompok kecil menuju Masjid Besar Nuurul Bayan, di Desa Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi.
Tujuannya jelas: menemukan kedamaian di tengah keramaian dunia yang terus berputar. Namun, senjata mereka bukanlah senapan atau granat, melainkan doa-doa yang hening, dan kebersamaan dalam solat subuh.
Di tengah ketenangan malam yang masih merayapi jalan-jalan, mereka memasuki masjid, diikuti oleh harapan-harapan yang memancar dari hati masing-masing. Dengan ketukan halus, mereka bergerak ke dalam masjid, dan dalam sujud dan ruku yang bersamaan, mereka menemukan secercah kedamaian yang langka di dunia yang begitu bising.
Selama waktu yang mereka habiskan di dalam, sejenak, dunia di luar tidak lagi tampak berat, dan masalah-masalah seakan mereda. Mereka bukan hanya sekadar melaksanakan ibadah, tapi juga membangun koneksi yang tak terlihat, saling menguatkan satu sama lain dalam sunyi yang berbicara lebih dari ribuan kata.
Ketika mentari mulai menyapa, mereka keluar dari masjid dengan hati yang terasa lebih ringan. Dalam laporkan mereka, tidak ada kekacauan, hanya kedamaian yang meliputi ruang dan waktu. Briptu Bayu P dan kawan-kawan telah kembali ke pangkuan tugas mereka, membawa bersama mereka cahaya baru yang dipancarkan dari perjalanan spiritual mereka.
Hari ini, mereka mungkin sekadar anggota kepolisian biasa. Namun, di pagi yang tenang ini, mereka adalah pahlawan bagi mereka yang mencari ketenangan di tengah gemuruh dunia.