Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto memandang kompromi antar negara adalah satu-satunya solusi yang dapat ditempuh untuk mencapai kemakmuran dunia.
Hal tersebut diungkap Prabowo menyusul peringatan para ahli yang menyebut dunia di abad 21 bakal menghadapi beragam ancaman, baik krisis energi, air hingga keamanan pangan.
"Sangat penting bagi kita untuk mengatasi persaingan geopolitik, sengketa wilayah, melalui dialog, negosiasi, dan solusi yang saling menguntungkan, " kata Prabowo di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (3/6).
Prabowo pun mengungkap tradisi kompromi sebetulnya lumrah digunakan di Asia. Kendati demikian, ia berpendapat tradisi tersebut kini dapat diterapkan lebih luas untuk menjamin kemakmuran dunia di masa depan.
"Sejarah umat manusia mengajarkan kita bahwa kompromi dan koeksistensi adalah satu-satunya jalan yang dimungkinkan untuk meraih kemakmuran, " jelasnya.
Lebih lanjut, ia pun menyoroti ketegangan yang kini tengah terjadi di sejumlah kawasan di dunia. Kendati demikian, Prabowo mengaku tetap optimistis selama semua pihak bersedia untuk saling terbuka memecahkan masalah bersama.
"Dalam konteks ketegangan di belahan dunia kita dan di kawasan Indo-Pasifik dan belahan dunia lainnya, saya sendiri memiliki pandangan yang lebih optimistis. Mari kita sepenuhnya terbuka, " ujar Prabowo.